Sangihe – Dibalikfakta.com – lomba gerak jalan ( baris – berbaris) yang dilaksanakan untuk memeriahkan HUT RI ke 78 tahun , tercoreng oleh kejadian yang menyita perhatian publik, pasalnya kegiatan ini dilaksanakan pada siang bolong di tengah panas’ terik matahari ‘ hingga 28 orang peserta ( siswa SMA/SMK) mengalami dehidrasi bahkan ada yang pingsan dan harus dilarikan ke RS Liun Kendage Tahuna.
Kejadian yang menyita perhatian warga masyarakat Sangihe ini,terjadi pada Selasa sore hingga malam hari (25/8-2023) setelah puluhan siswa SMA/SMK mengikuti lomba gerak jalan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke 78 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe di Tahuna.
Diduga,para siswa SMA/SMK ini mengalami sesak nafas akibat dehidrasi setelah menyelesaikan rute lomba gerak jalan pada siang hari yang panas, lomba ini dimulai pukul 14:00 Wita ( jam 2 siang) dengan rute/ jarak tempuh yang cukup panjang .
Dari Pantauan langsung awak media di RS Liun Kendage Tahuna,puluhan siswa ini sementara dirawat di Instalasi Gawat Darurat ( IGD) ditemani para guru dan orang tua serta sejumlah teman sekolah yang ikut dalam lomba tersebut.
Sementara para orang tua yang anaknya jadi korban, memprotes panitia pelaksana kegiatan karena pelaksanaan kegiatan tidak mempertimbangkan waktu dengan kondisi cuaca yang panas.
“Kami heran kenapa lomba gerak jalan ini harus dilaksanakan pada jam 2 siang , sementara ada peringatan cuaca seluruh dunia semakin panas,” Kata beberapa orang tua murid dengan nada kesal.
Bahkan para guru pendamping yang ikut mendampingi siswa ke rumah sakit pun mengeluh dengan waktu yang ditentukan panitia karena situasi dan cuaca yang tidak memungkinkan.
“Selain cuaca yang panas,rute yang ditempuh sangat jauh mengakibatkan anak-anak dehidrasi dan kelelahan karena berlomba di tengah panas’yang terik. Ini kegiatan baik namun sayangnya, panitia pelaksana kegiatan ini bodoh dan tidak bijaksana. Kenapa harus jam 2 siang ? Kan lebih baik jika dilaksanakan pada pagi hari atau sore di saat cuaca sudah tidak terlalu panas,” Kata sejumlah guru yang di temui di RSD liungkendage Tahuna.
Sejumlah orang tua dan guru juga berharap agar pihak kepolisian dapat mempertimbangkan izin kegiatan jika lomba seperti ini dilaksanakan pada siang terik.
” Sebaiknya kegiatan seperti ini dilaksanakan pada pagi hari agar peristiwa ini tidak terjadi lagi”. Kata Max . P. Warga Tahuna.
(*Udy)