Sulut-Dibalikfakta.com -Kemenag Minut Sebagai corong Kementerian Agama, Guru Agama memiliki peran penting dalam mentrasfer ilmu agama yang moderat kepada para murid dan memberi teladan tentang bagaimana mempraktikkan kehidupan yang rukun, baik intern umat beragama, antar umat beragama dan antar umat beragama dengan pemerintah. 10/02/2023.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Minahasa Utara saat memberikan pembinaan kepada para Guru Agama Kristen se-Kabupaten Minahasa Utara bertempat di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Minahasa Utara, Jumat, 10 Februari 2023.
Purukan mengatakan bahwa Kementerian Agama telah mencanangkan Tahun 2023 sebagai tahun Kerukunan Umat Beragama, oleh sebab itu Guru Agama Kristen perlu meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya sehingga dalam mengimplementasikan program Kementeriam Agama dalam dunia pendidikan akan lebih maksimal lagi.
Sejak tahun 2011, kita telah memasuki era Industry 4.0, yang ditandai meningkatnya konektivitas, interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi, hal ini juga berdampak pada dunia pendidikan.
“sebagai Guru Agama Kristen kita harus meningkatkan kemampuan kita, melek teknologi merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru PAK di Era Revolusi Industri 4.0,” pungkas Purukan.
Pembinaan diakhiri dengan ajakan pekikkan yel-yel kerukunan oleh Purukan, “Salam Kerukunan,” kata Purukan disambut dengan balasan oleh para guru “rukun, rukun, rukun.”
Selanjuntnya bersama para Guru PAK, Purukan menyerahkan bantuan bantuan kelima kalinya kepada korban bencana banjir di Kota Manado dan sekitarnya.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Purukan kepada Kepala Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Baramuli Airmadidi, kemudian kepada Pdt. Edi Winarno untuk selanjutnya diserahkan kepada Jemaat pelayanannya serta masyarakat terdampak bencana banjir di wilayah Cempaka, Molas, dan kepada Guru Agama Kristen SD Inpres Patokaan yang turut menjadi korban banjir.
Jeiny Lontaa