Tidak ada dana pilkades desa laikit calon ditagih dan harus memberikan uang sebesar 5.000.000 untuk biaya pilkades
Aktivis yohanes missah mempertanyakan anggaran pilkades Kabupaten minahasa Utara …seperti yang terjadi di desa laikit karena diduga ada pungutan liar yang ditagi terhadap calon kepala desa sebesar Rp 5.000.000 .dugaan pungutan liar tersebut untuk biaya pilkades .
terkait hal tersebut Lsm kibar yohanes missah Minta kepolisian usut tuntas menurut yohanes missah..kalau benar itu 5 000.000 untuk tiap calon kades, lalu kemana anggaran pilkades tersebut? Dan kenapa di desa lain tidak ada usulan tersebut ? Menurut sumber uang tersebut katanya untuk dana pilkades jika tidak ada uang 5.000.000 tersebut maka pilkades akan ditunda ucap sumber yang katanya apa yang di sampaikan panitia.
Setelah mendengar di desa lain tidak ada pungutan 5.000.000 .salah satu calon keberatan dan merasa dibohongi oleh panitia., langsung membuat laporan polisi mengenai pungutan liar tersebut ..
Dan diduga banyak pelanggaran yang dilakukan oleh panitia pilkades desa laikit total ada 18 pelanggaran salah satunya adalah dugaan pungutan liar dan kotak suara dibuka tanpa prosedur ..
ketua lembaga pemantau penyelenggara negara Republik Indonesia LPPNRI Pramuji wintolo sangat menyayangkan jika itu benar-benar terjadi .pramuji mendesak agar pihak kepolisian segera menindak tegas pelanggaran tersebut dan segera mindak lanjut laporan terkait pelanggaran yang diduga dilakukan oleh panitia pemilihan di desa laikit.
jika terbukti ada pelanggaran Lembaga pemantau penyelenggara negara Republik Indonesia LPPNRI meminta sanksi tegas bagi oknum yang mencederai demokrasi dan nama baik pemerintah harus berikan efek jera. Dan pilkades bisa diulangi kembali. Ucap ketum LPPNRI.
.