Tomohon,dibalikfakta.com -Pemilu 2024 ini tak ‘seksi’ lagi di Kota Tomohon terlebih di kalangan internal Caleg PDIP.
Pasalnya, para pejabat Tomohon dikabarkan terjun langsung main politik praktis untu memenangkan caleg tertentu terlebih lagi anak dari penguasa di Kota Tomohon.
Miris lagi, bukan cama Pala, lurah dan camat, bahkan sekelas pejabat eselon II di Pemkot Tomohon diisukan diberikan tugas khusus oleh penguasa Tomohon untuk memenangkan caleg-caleg tertentu di internal caleg PDIP ke DPRD Kota Tomohon.
Kabar politik praktis yang melibatkan elit pejabat Pemkot Tomohon ini tak hanya meresahkan internal caleg PDIP tapi juga masyarakat terlebih caleg secara keseluruhan.
Terry Umboh pengamat politik Sulut sangat menyayangkan adanya kabar yang beredar melibatkan pejabat teras di Kota Tomohon.
Dia menegaskan, Bawaslu Kota Tomohon harus sikapi serius isu dan kabar yang sudah beredar tersebut.
“Kalau memang benar demikian, Bawaslu jangan tanggung-tanggung memproses mereka ke KSN supaya dipecat dari abdi negara kalau terlibat politik praktis,” jelas dia.
Dia juga menegaskan, harusnya ASN berdiri netral di Pemilu 2024.
“ASN jangan sampai terlibat politik praktis, karena konsekwensi hukum sangat jelas terkait melanggar aturan PNS,” ucap Terry Umboh.
Adapun nama-nama pejabat yang dikabarkan diberikan tanggungjawab memenangkan caleg-caleg tertentu diantaranya yakni daerah Walian pejabat Tomohon Ventje Karundung, Kinolow Thomly Lasut, Kakaskasen I, Herry Mogi, Kakaskasen II Arbert Tulus, Kakaskasen III Karel Lala, Yudistira kakaskasen dan Novie Kainde Rurukan. (Fad)