Sangihe, dibalikfakta.com – Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe (Dinkesda Sangihe) terus mengintensifkan upaya penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan memfokuskan perhatian pada pemusnahan Nyamuk Aedes Aegepty, penyebab dari wabah mematikan ini. Beberapa langkah tegas telah diambil untuk memitigasi risiko penyebaran lebih lanjut.
Kepala Dinkesda Kabupaten Kepulauan Sangihe, dr Handry Pasandaran, menyatakan komitmen serius dalam menangani kasus DBD yang semakin merayap di beberapa wilayah. Upaya sementara yang dilakukan melibatkan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk dewasa dan penaburan bubuk Abate untuk mengatasi jentiknya di beberapa lokasi strategis.
“Kami telah melakukan fogging di sejumlah wilayah yang menjadi fokus utama, seperti Kelurahan Dumuhung area Polres Sangihe, Desa Lapango Kecamatan Manganitu Selatan, dan Dagho Kecamatan Tamako,” ungkap Handry Pasandaran pada Rabu (17/01/24).
Dalam 17 hari pertama tahun 2024, tercatat 16 kasus DBD di tiga wilayah kecamatan tersebut, dengan 10 kasus terkonsentrasi di Kecamatan Tamako. Pasandaran menyampaikan bahwa satu korban telah meninggal dunia akibat gejala DBD.
Pasandaran mengimbau seluruh masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk menjalankan pola hidup 3M Plus guna memastikan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) efektif. Tiga langkah 3M mencakup menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.
Lebih lanjut, Pasandaran menjelaskan langkah-langkah tambahan dalam konsep 3M Plus, seperti menanam tanaman penghalang nyamuk, memeriksa tempat-tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, dan memasang kawat kasa pada jendela serta ventilasi rumah.
“Kami berharap himbauan ini dapat diperhatikan oleh seluruh warga masyarakat. Mari bersama-sama melakukan gotong royong membersihkan lingkungan untuk mencegah lebih banyak korban yang diakibatkan oleh DBD,” tandasnya.
Dinkesda Sangihe berharap dengan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, penyebaran DBD dapat ditekan, dan wilayah ini dapat terhindar dari ancaman serius kesehatan ini. (Ayen)