Manado – dibalikfakta.com – Sebuah kejadian kontroversial mengguncang pasar Bersehati Kota Manado, di mana Relawan BePro (Bersama Prabowo) disinyalir menjadi korban diskriminasi yang diduga terkait dengan kepentingan politik. Insiden ini terekam dalam unggahan TikTok oleh akun @Lambe Kawanua, yang segera memicu gelombang reaksi dari netizen.
Dalam video tersebut, terlihat Relawan BePro dihalangi petugas PD Pasar Bersehati saat berbelanja karena memakai baju calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto. Komentar di bawah unggahan tersebut menciptakan narasi yang mencolok, dengan beberapa netizen menyinggung warna merah di pasar, mengaitkannya dengan warna Partai PDI-P.
Informasi tambahan yang mencuat menunjukkan bahwa Direktur Pasar Lucky Senduk adalah seorang kader Partai PDI-P, dengan tambahan fakta bahwa istrinya, Venny.Nangka, saat ini menjadi Caleg dapil Sario-Malalayang. Hal ini memperkuat dugaan adanya keterlibatan politik dalam perlakuan terhadap Relawan BePro.
Peristiwa ini telah memicu perdebatan sengit di media sosial, dengan beberapa pihak mengecam tindakan diskriminatif dan mencurigai bahwa hal ini mungkin merupakan bentuk tekanan politik terhadap kelompok pendukung Prabowo. Sementara itu, pihak terkait membantah adanya motif politik, menegaskan bahwa kejadian tersebut hanyalah insiden kecil yang tidak terkait dengan afiliasi politik.
Meskipun demikian, kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius tentang netralitas dan perlakuan setara terhadap semua warga, terlepas dari latar belakang politik. Masyarakat menuntut klarifikasi dan transparansi dalam penanganan insiden ini serta mempertanyakan sejauh mana kepentingan politik dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari di masyarakat.
20/01/2024 ( *** tim )