- Sangihe,Dibalikfakta.com – Sabtu (1/6/24) Turnamen Sepakbola Kategori Usia 18 Tahun kembali di lanjutkan setelah di tunda kurang lebih lima hari akibat kondisi lapangan yang tidak memungkinkan melaksanakan Pertandingan.
Dua pertandingan yang tersaji dalam pertandingan lanjutan ini mempertemukan tim asal Manganitu Sahanggia Fc melawan Kulano Dagho dan Derby Tabukan Utara antara Dekstara Fc melawan Perskal Kalasuge.
Turnamen yang memperebutkan Piala Bergilir Ketua ASKAB Sangihe Michael Thungari dan Piala tetap GMIST Bait El Tamako ini sempat di tunda guna perbaikan lapangan, Namun nyatanya Kondisi lapangan yang telah diperbaiki belumlah maksimal, intensitas hujan turun yang tinggi kembali membuat kondisi lapangan jadi sangat memperihatinkan.
Pertandingan pertama yang di menangkan oleh tim Kulano Dagho dengan Skor 2-0 atas wakil Manganitu Sahanggia FC berlangsung di tengah turunnya hujan nampak kedua tim sangat kewalahan menjalani pertandingan dengan kondisi lapangan yang sangat buruk akibat curah hujan tinggi yang turut, tidak sedikit pemain yang harus terpeleset hingga ada yang harus di tandu karena mengalami cidera dampak intensitas pertandingan yang tinggi dan terlalu seringnya jatuh terpeleset akibat kondisi lapangan yang buruk.
Tak jauh berbeda dengan pertandingan derby Tabukan Utara antara Dekstara fc melawan Perskal Kalasuge yang di menangkan Perskal Kalasuge kedua tim pun juga mengalami hal yang sama.
Seorang penonton yang enggan namanya di cantumkan turut mengevaluasi kondisi lapangan yang sangat buruk di terpa Hujan, menurutnya kondisi lapangan yang seperti ini sangat berpengaruh pada jalannya pertandingan dan rawan mengakibatkan para pemain jadi cedera ini bisa membuat turnamen ini bukan jadi ajang melihat bibit unggul Sangihe tapi malahan akan membuat bibit-bibit unggul kita cedera.
” Kalo mo lia kondisi lapangan setelah hujan ulang turun mala jadi lebe buruk, pemain-pemain sediki-sediki jatuh karna Lapangan yang licin, ditambah lagi kalo jalannya pertandingan sengit macam tadi lapangan licin dua tim saling Serang jadi sangat sengit dan rawan sekali cedera, tadi saja sampe empat ato lima pemain harus di tandu keluar, kalo turnamen ini dengan kondisi lapangan seperti ini malahan bekeng torang susah melihat torang pe bibit-bibit unggul, malahan torang akan jadi semakin sering lia dorang di tandu karna cedera”.
Lebih lanjut ia berharap semoga cuaca yang baik menyertai Turnamen ini dan ASKAB PSSI Sangihe juga Panitia yang ada lebih memperhatikan kelangsungan Turnamen ini agar bisa benar-benar berlangsung dengan maksimal.
“Semoga pertandingan-pertandingan turut juga di dukung cuaca yang baik,baru ASKAB atopun panitia lebe memperhatikan kelangsungan ini turnamen juga menjaga torang pe adik-adik yang bermain supaya aman bermain”.
(Saul)