Aneh bin bungul. Kawan-kawan wartawan yang makan dan komplain makanan berlalar ijo malah ditangkap polisi dengan tuduhan pemerasan, pulisi ini konyol. Sudah ditangkap seperti penjahat kelas kakap, baru kemudian disusul buat LP oleh pemilik rumah makan. Semestinya LP terlebih dahulu, pemanggilan klarifikasi, dan seterusnya, bukan main tangkap sewenang-wenang. Kerjanya makin amburadul ini polisi. Soal makanan yang kotor tidak sehat tidak dipersoalkan, malahan warga konsumen yang ditangkap. Karakter ‘putar-balik’ fakta si sambo sudah menjadi ciri khas polisi dimana-mana.
Wartawan harus berpihak! Wartawan harus berpihak kepada kebenaran berdasarkan fakta yang ada, bukan berdasarkan release pulisi. Kacaunya PWI dan dewan pers pecundang, yaa karena mereka mengarahkan wartawan hanya membuat berita berdasarkan release resmi aparat. KOPLAK..!!!
Barang bukti uang yang disita pulisi itu bukan berarti barang bukti pemerasan tapi penyuapan, kawan-kawan disuap agar bumbu lalar ijo dan rambut panjang di makanan dan kejorokan di rumah makan itu tidak diketahui publik. Jika publik mengkonsumsi makanan yang bercampur lalar ijo, rambut, atau paku, dan bahan kotor lainnya, yang rugi adalah masyarakat. Pulisi hanya peduli duit si pemilik rumah makan daripada keselamatan orang banyak.
Kesulitan kita memberantas pulisi bobrok yaa seperti si wartawan dan media orang PWI itu, yang hanya merelease omongan pulisi, bukan mengkritisi kinerja aparat. Sebaliknya mereka jadi humasnya pulisi, menelan mentah-mentah release aparat, seakan-akan release dari pulisi berkarakter sambo yang tukang rekayasa kasus merupakan kebenaran mutlak. Sifat kritis wartawan yang sudah mati seperti ini jadi tantangan terberat bagi pembenahan aparat hukum di negeri ini.
Plus, mereka jadi humasnya pemilik rumah makan. Apakah omongan dia yang sedang dikuliti karena makanan berlalar dan jorok harus dipercaya?? Namanya juga mau bela diri, yaa pasti akan mengatakan dia diperas, padahal dia menyuap. Silahkan lihat video terkait kejadian di saat makan makanan berlalar ijo itu.
Perlu diingat POLISI BUKAN SUMBER KEBENARAN..!!! Justru sebaliknya, untuk saat ini POLISI ADALAH PELAKU REKAYASA KASUS dan POLISI PENGGUNA KEWENANGAN DENGAN SEWENANG-WENANG!!! Fakta, penjaga moralitas Polri sudah hancur berderai jadi abu gosok pantat para pelaku judi online, para pengedar narkoba, dan para muncikari, plus pantat para oligarki. Jika Divpropam sang penjaga moral sudah hancur, bagaimana mungkin moralitas para gerombolan yang dijaga bisa diharapkan baik. Kebodohan akut melanda bangsa ini jika para wartawan percaya dan menelan mentah-mentah omongan pulisi, seperti orang-orang PWI dan komprador dewan pers pecundang lainnya.
Wilson Lalengke
Ketum PPWI