Sangihe – Dibalikfakta.com – Kapitalaung kampung Pananaru Mathias Tentonda bersama keluarga berduka atas meninggalnya almarhumah orang tua kekasih, ibu Adelheid Mendoko pada Jumat kemarin.
Suasana duka yang meliputi rumah keluarga Tentonda Mendoko membuat seluruh pelayat duka terharu melihat sanak saudara yang duduk disamping almarhumah.
Hal ini disampaikan camat Tamako Albert Takasaping saat membaca sambutan duka dari pemerintah kabupaten kepulauan Sangihe Minggu (29/1/2023) bahwa ditengah duka nestapa yang sedang dialami keluarga besar Tentonda Mendoko.
“Saya mengajak kita sekalian untuk menghantarkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha pengasih, oleh karena perkenalannya maka dalam kesempatan ini Tuhan boleh menghadirkan kita sekalian ditempat ini untuk sama – sama memberi topangan Doa kepada keluarga yang tengah berduka cita, sekaligus memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah kekasih kita ibu Adelheid Mendoko,”ucap Takasaping.
Lanjut Takasaping, atas nama jajaran pemerintah kabupaten kepulauan Sangihe menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya ibu Adelheid Mendoko.
“Dalam iringan Doa kiranya keluarga besar Tentonda Mendoko, lebih khusus suami anak – anak, dan cucu, sanak saudara yang terkasih beroleh kekuatan dan penghiburan didalam Tuhan Yesus Kristus,”sambungnya,
“Didalam dunia yang fana ini, kematian adalah hal yang biasa terjadi. Namun akan menjadi satu peristiwa yang luar biasa ketika kematian teralami oleh orang yang dekat dengan kita, seperti yang dirasakan oleh kamu keluarga yang harus kehilangan istri, Oma, saudara yang sangat dikasihi oleh karena kematian,”ujar Camat.
Sementara itu ketua DPRD kabupaten kepulauan Sangihe Josephus Kakondo mewakili kaum keluarga Tentonda Mendoko mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terkait yang sudah membantu kaum keluarga dalam melaksanakan peribadatan pemakaman mulai dari pembuatan bangsal hingga ibadah penghiburan hingga ibadah pemakaman.
(Udy)