Manado – Dibalikfakta. Com. Proyek pembangunan konstruksi, infrastruktur dengan anggaran Milyaran Rupiah yang dikucurkan melaui APBD Tahun anggran 2022.oleh Walikota Manado Andre Angouw dan Wakil Walikota Ricat Sualang diduga Tak selesai .pihak LSM pun menyoroti pembangunan dua menara pandang terkesan dibiarkan.
Pembangunan 2 menara pandang gunung tumpah di kelurahan Meras oleh Dinas Pariwisata Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara ( SULUT ) anggaran 1.587.108.000.00 dengan kontraktor pelaksana CV Berkat Saudara Makmur Tahun 2022.
Pembangunan proyek tersebut diduga ada permainan pihak- pihak terkait sehingga proyek tersebut mangkrak dan tak selesai
Pejabat Pembuat komitmen( PPK) (Ezra Rondonuwu) dihubungi wartawan tidak mau respon terkait permasalahan tersebut untuk di konfirmasi , sampai berita ini turun pihak ppk dinilai elergi terhadap wartawan. Dari hasil temuan di lapangan proyek tersebut sampai sekarang belum selesai. Enehnya juga proyek tersebut sulit di jangkauan karena lokasi proyek harus melewati hutan sehinggah sulit dijangkau.
Sekjen KIBAR NUSANTARA MERDEKA ( KNM) yohanis missah angkat bicara.yohanis missah menduga proyek menara pandang tersebut kami menilai tidak ada manfaatnya buat masyarakat,tapi hanya dijadikan proyek demi menguntungkan sepihak.
Dan dalam hal ini kami menilai tidak ada keseriusan pihak terkait untuk peduli manfaat proyek tersebut,buktinya dibangun ditengah hutan sulit di jangkau dan anehnya lagi gunung tumpah itu yang sudah begitu tinggi,kok di buat menara padang ? Apakah ide tersebut supaya ada proyek? Asas manfaatnya apa? Sedangkan pemandangan dari gunung itu sudah cukup..maka itu kami minta polda Sulut Usut proyek tersebut sebab kami menilai Mubasir , tidak selesai , tidak ada manfaat..sudah ada beberapa gedung di lokasi tersebut dibiarkan kami juga minta APH periksa pihak terkait dan audit kembali. Jika kasus ini APH yang ada di Sulut tak mampu memeriksa pihak terkait,maka kami akan lanjutkan ke komisi pemberantasan korupsi untuk menindak lanjuti.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado Esther Mamangkey saat di konfirmasi terkait ada indikasi korupsi di proyek pembangunan 2 menara, melalui via telepon mengatakan ” kronologisnya tanya saya ke PPK karna saya tidak mengerti pembangunan dan kontrak yang bertanda tangan hanya PPK dan pihak ketiga”
Lanjut, “kadis tidak bertanda tangan di kontrak karna saya menyadari tidak mengerti teknis hingga saya serahkan ke PPK. Jika saya ikut menanda tangani kontrak berarti saya juga harus belajar lika liku proyek tersebut.
Dan saya sudah ada perjanjian di atas materai dengan PPK Ezra Rondonuwu yang mengatakan bahwa PPK bertanggung jawab mutlak atas proyek tersebut dan surat pertanggung jawaban tersebut adalah pegangan saya.”
Di ketahui PPK Ezra Rondonuwu bekerja di PUPR Kota Manado. Beliau menjadi PPK paling banyak, bahkan proyek Ezra sampai di semua Dinas yang ada di Kota Manado, hingga itu semua perlu di pertanyakan di karnakan semua rekomendasi dari Kadis.
Lanjut yohanes missah,Untuk itu kami memohon kepada APH, khususnya Polda Sulut supaya periksa PPK Ezra Rondonuwu dan pihak terkait termasuk kontraktor.
( Stefanus )