Sangihe – Dibalikfakta.com – Syukur HUT GMIST ke 76 tahun sekaligus penutupan Hari Pekabaran Injil (HPI) ke 166 tahun di gereja Oikumene Lesabe kampung Manalu kecamatan Tabukan Selatan dihadiri oleh penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr.Rinny Tamuntuan. Selasa (13/6/2023).
Mengawali sambutannya, Tamuntuan menyampaikan apresiasi kepada majelis pekerja Sinode GMIST dan anggota.
“Atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan apresiasi kepada majelis pekerja Sinode GMIST dan anggota, badan pekerja majelis Resort se-Sinode GMIST, seluruh pendeta dan seluruh warga GMIST,”ucap Tamuntuan.
Menurut Tamuntuan, masuknya pekabaran Injil di Sangihe dan Talaud saat ini sudah sampai pada usia yang ke 162 tahun.
“Hal ini menandakan bahwa bahtera gerakan persekutuan berjemaah di Nusa Utara senantiasa disertai oleh Tuhan setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang,”ujarnya.
Kemudian dalam konteks pelayanan dan pewartaan Injil Kristus yang diawali oleh zending tukang, saat ini gereja diperhadapkan dengan dinamika perkembangan dunia yang terus bergulir dan semakin jelas membawah peluang, sekaligus tantangan bagi masyarakat dunia, tidak terkecuali gereja dan umat kristiani se-Sinode GMIST ini.
“Bagi gereja, kondisi ini haruslah mampu dikelola diorganisir dengan baik dan cermat dalam kerangka membangun gereja yang dewasa, mandiri, misioner dan kuat yang mampu memberdayakan warganya secara teologi dan teknologi, sehingga warga gereja mampu bersaing secara positif berdasarkan iman kristen pada berbagai aspek kehidupan,”ketusnya.
Adapun pelaksanaan kegiatan HUT HPI ke 166 tahun tambah Tamuntuan merupakan bukti nyata warga GMIST dalam merespon dan melakukan kehendak Allah.
“Oleh sebab itu, suka cita iman yang dilaksanakan saat ini kiranya dapat dimaknai dengan hal – hal positif, sekaligus menjadikan momentum ini sebagai wahana untuk semakin memantapkan kualitas iman, harapan dan kasih serta menjadi media introspeksi, retrospeksi dan evaluasi terhadap pelayanan yang telah dan semntara dilakukan,”bebernya.
Selain itu, saat ini pemerintah kabupaten Kepulauan Sangihe berpadu dalam sinergitas yang kuat dengan sinode GMIST dalam kerangka membangun kemandirian ekonomi masyarakat.
“Melalui pemberdayaan sumber daya alam dan lingkungan guna menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat secara sistematis terpadu dan konsisten salah satunya melalui program mahie mesuang yang mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan dan paham tidur untuk ditanami berbagai tanaman yang bernilai manfaat baik untuk dikonsumsi masing – masing keluarga maupun untuk dipasarkan,” sambungnya.
“Dan saya sangat mengapresiasi bahwa ini telah direspon dengan baik oleh warga gereja ketika ini di gerakan oleh sinode GMIST. Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas kerja sama dalam sinergitas yang baik telah ditunjukan majelis pekerja sinode GMIST,”pungkas Tamuntuan.
(*Udy)