Menanggapi berita yang beredar di salah satu media terkait gaji honorer tidak dibayar oleh kepsek SDN 2 airmdidi ternyata tidak benar. tentunya menjadi seorang pemimpin itu tak lepas dari kritik dan harus siap diterima berbagai kritik dan masukkan.
sebagai kepala sekolah sangat memahami keadaan dan tak lepas dari tanggung jawab sebagai kepala sekolah.
Menanggapi berita terkait gaji guru honorer, kepala sekolah SDN 2 Airmadidi mengatakan, itu berita tidak benar karena gaji tersebut sudah saya bayar . Dan berita yang mereka terbitkan itu tanggal 28 oktober ..tetapi gaji sudah di bayar sebelumnya mereka Beritakan dan gajinya saya bayar pada tanggal 24 oktober.
dan yang belum di bayar adalah bulan Oktober yang mereka maksud ,tetapi bulan Oktober belum habis, kenapa harus guru honor memaksa kepala sekolah untuk bayar gaji sebelum habis bulan? dan itu tidak harus tiap tanggal bulan yang ditentukan tiap bulan ,kadang lewat karena semua punya proses apa lagi terkait Dana.
Dan yang memberitakan itu tidak konfirmasi ke saya . Terkait soal gaji honorer tersebut saya punya tanggungjawab dan tidak ada yang tidak di bayar walaupun kadang waktunya lewat ,karena semua punya aturan dan mekanisme..menjadi guru itu seharusnya bersabar untuk menghadapi tantangan, dan harus komunikasikan dengan baik bukan main mulut nelpon kesana kemari ke orang yang tidak sangkut paut ..Ucap kepsek dengan nada kesal .Bukan tidak mau bayar tapi semua punya mekanisme apa lagi dana waktu itu baru cair bulan Juni otomatis segala tahapan pengeluaran uang belanja ataupun gaji guru honorer ,tidak kita se enaknya ketika dana itu cair langsung ini punyamu
..karena waktu terima dana bos tahap dua Belum memasukkan laporan jadi belum bisa melakukan transaksi baik transfer dan pengeluaran lain .dan pada hari itu saya di sekolah pada siang hari saya minta ijin kepada salah satu teman guru untuk urusan ke Dinas provinsi untuk urusan pribadi anak saya punya Dapodik untuk Pindah ke NTT ,tapi Guru honorer tersebut tak hentinya menelepon bahkan ada beberapa orang dia telpon termasuk anak saya,dan honorer tersebut tidak berhenti melpon ke orang yang tidak sangkut paut,dia ( si Guru honorer) tersebut..
bahakan teman saya pun mengnggap dia kurang sopan tidak beretika .ucap kepsek dengan nada kekecewaan.
bahkan ada yang memberikan masukkan dan pendapat agar honorer tersebut dengan bahasa manado , Kase keluar jo dari sekolah tidak sopan honorer seperti itu tidak punya etika, masa dia mo ator ator kepala sekolah? Dan juga ada Guru Guru yang punya pendapat, lebih baik dikeluarkan dari sekolah .tapi saya sebagai kepala sekolah juga harus punya ketegasan terhadap anak buah saya ketika tidak beretika, saya wajib mengambil tindakan tegas..tapi saya secara manusia masih punya rasa kemanusiaan tidak tega memberhentikan Guru honorer yang se enaknya mengatur pimpinan .ucap kepsek .
Terkait pemberitaan dengan jarang masuk, sekolah tidak seperti itu,saya tetap datang di sekolah dan minta ijin ke teman teman dan menyampaikan kalau ada apa-apanya di sekolah komunikasikan dan teman-teman guru sudah memahami .
saya sebagai kepala sekolah tetap konsisten untuk bertanggung jawab apa yang terjadi di sekolah.
terlepas dari itu tanggungjawab saya sebagai seorang istri terdapat suami keluarga saya , saya harus membagi waktu dan datang di sekolah meminta ijin ke teman teman guru ,karena saya dapat jadwal untuk operasi suami di RS kandouw .jadi sebelum operasi harus ada cek kesehatan keseluruhan dan itu ambil nomor, harus pagi pagi supaya cepat mendapatkan nomor pelayanan . dan banyak hal yang tak perlu harus saya jelaskan banyak di sini ,intinya saya tak pernah membiarkan sekolah yang saya pimpin..terkait ucapan honorer itu sangat di sesalkan dan pihak media yang tidak mengkonfirmasi saya terlebih dahulu.
Dan untuk guru honorer tersebut harus punya etika punya santun sopan agar benar-benar menjadi guru yang selalu sabar melewati ujian. jangan menjadi guru kalau tidak sabar..intinya komunikasi yang baik jangan se enaknya main telpn sana sini menyampaikan hal yang merugikan orang lain. Tim redaksi