Sangihe – Dibalikfakta.com – Pj. Bupati Sangihe dr.Rinny Tamuntuan apresiasi panitia dalam rangka Pesta Adat Tulude sekaligus dengan HUT ke 175 tahun Kampung Pokol. Jumat (17/2/2023)
Hal ini disampaikan Pj. Bupati kepulauan Sangihe dalam sambutan mengapresiasi hasil kerja dari panitia pelaksana kegiatan, bersama seluruh warga masyarakat serta mengucapkan selamat merayakan hari ulang tahun buat warga masyarakat kampung Pokol.
“Pertama – tama atas nama pribadi keluarga Silangen – Tamuntuan bersama dengan pemerintah kabupaten Sangihe mengucapkan selamat merayakan hari ulang tahun (HUT) ke – 175 tahun kepada seluruh warga masyarakat kampung Pokol kecamatan Tamako,”ucap Tamuntuan.
Lanjut Tamuntuan sebagai wujud syukur kebersamaan serta kepedulian melestarikan budaya program pemerintah daerah, serta terbukti dari semangat membangun daerah termasuk kampung Pokol.
“Oleh sebab itu saya berharap kiranya momentum sukacita ini benar – benar merupakan perwujutan syukur pemerintah serta masyarakat melanjutkan kehidupan disepanjang tahun 2023 ini biarlah senantiasa selalu kita mengandalkan Tuhan,”ujarnya.
Menurut kepala dinas sosial provinsi, upacara tulude memiliki makna yang mendalam.
“Karena didalamnya mengandung tiga hal penting.
1. Mensyukuri anugerah Tuhan dengan berkat disepanjang tahun yang baru berlalu.
2. Memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan disaat berjalannya waktu kehidupan dihari – hari kehidupan disepanjang tahun yang silam.
3. Menyerahkan dan memohon penyertaan Tuhan didalam kehidupan di tahun yang baru kita jalani saat ini,”jelasnya.
Tamuntuan juga berharap dari semua pihak bisa mensuseskan program – program Pemerintah.
“Salah satunya yang sudah kita jalankan di tahun 2023 adalah gerakan mahi’e mesuang. Dimana program ini adalah merupakan program ajakan kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai macam tanaman kebutuhan dasar kita sehari – hari berupa rempah – rempah, sayur – sayuran dimana kita ketahui diluar sana menyampaikan bahwa di tahun ini adalah tahun penuh dengan masalah resesi global pangan,”beber Tamuntuan.
Kemudian Tamuntuan menambahkan bahwa untuk kepulauan Sangihe jauh dari yang dinamakan resesi global pangan.
“Karena di kabupaten Sangihe ada kebutuhan dasar yang pokok yaitu tanaman sagu. Jadi seluruh masyarakat yang ada di kepulauan Sangihe tidak harus makan nasi baru bisa kenyang, karena dengan makan sagu pun mengenyangkan kita. Selain itu juga ada tanam ubi dan pisang, jadi saya yakin seluruh masyarakat yang ada di kabupaten kepulauan Sangihe sudah terbiasa dengan makanan pokok, sehingga tidak akan terjadi kelaparan,”sambungnya.
“Tentunya dengan kebersamaan seluruh warga masyarakat khususnya saat ini yang ada di kecamatan Tamako, kampung Pokol mari kita bersama – sama mensuseskan seluruh program pemerintah adalah program yang sangat baik untuk seluruh masyarakat kita yaitu mahi’e mesuang,”pungkas Tamuntuan.
(Udy)