Manado – Dibalikfakta.Com Aktivis Jeffrey Sorongan menyoroti kinerja Balai Pelaksanaan Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Sulawesi Utara baik itu security karena sering menghalangi wartawan dengar banyak alasan bahwa boss lagi keluar. Bahkan sampai pada Kepala Balai karena sering menghindari/ alergi wartawan waktu mau di konvirmasi terkait dugaan sering menerima uang suap dari sejumlah kontraktor yang memenangkan tender.10/05/2023
Dugaan tersebut karna sudah berapa kali wartawan ke kantor, tapi Security kantor selalu mengatakan boss lagi keluar padahal masih jam kerja. Ada pun dugaan mengenai lelang proyek berhembus, menyusul para pemenang yang ditetapkan tidak lagi dinilai lewat aspek kualifikasi barang dan jasa, persiapan, persyaratan, dan tahapan mengikuti tender melainkan dilihat dari siapa kontraktornya atau berapa suap, sogokan yang akan di berikan.
Pasalnya proyek yang di tenderkan, oknum ASN di BP2JK dikabarkan telah menentukan pihak pemenangnya. Sehingga perbuatan melawan hukum dalam pelaksanaan lelang dari Balai LP2JK sebagai fungsi publik untuk menunjang kelancaran program kerja proyek berpotensi pada kwalitas pekerjaan tidak akan sesuai speksifikasi teknis nantinya.
Terkait permasalahan di Balai LP2JK Sulut, Aktivis Anti Korupsi PAMI Perjuangan, Jeffrey Sorongan beliau juga adalah Tonaas Brigade Manguni Indonesia, angkat bicara menurutnya “Kenapa pihak Balai tidak mau bertemu dengan wartawan atau alergi? Apa mungkin benar berita yang beredar tentang dugaan anggaran dari Balai BPJN Sulut, Balai sungai, Balai LP2JK setengah anggaran mengalir kesalah satu oknum ASN dan itu merupakan KTU di BP2JK Sulut !”
Untuk itu Tonaas Jeffrey Sorongan meminta “APH, KPK Dinas terkait lainnya agar meninjau proses lelang di Balai LP2JK serta mengawasi pekerjaan yang ada jangan sampai merugikan uang Negara” tutupnya
( Stefanus )